Senin, 15 November 2010

Negeri Cincin Api Di Kolong Langit (part 2)

Cincin api itu menyisakan puing
Puing yang luluh lantah bak sahara yang penuh darah
Darah itu pun kering
Kering berserakan, tertumpuk tak ubahnya sampah

Hitam kelam masih saja menggelayut
Menebar takut di antara kalut
ah...apalah daya hati ini
Karena asa akan kembali....nanti....

Pekat.....
Hebat....
Tidakkah ingat....
Itu sebuah nasihat..???

Jangan bertanya kemana harus berlari
Pun jua kemana harus sembunyi
Bukan ini untuk ditakuti
Melainkan untuk dipahami

Adalah kita manusia...
tak jarang berhiaskan tamak
Sering kali pula bermahkotakan serakah
Adalah kita manusia...
Makhluk paling sempurna yang terkadang menilai keadilan dari nafsu semata
Adalah kita manusia...
Makhluk yang senantiasa harus membawa istighfar
Karena dalam setiap langkah selalu bersahabat dengan khilaf
Adalah kita....
...manusia.......

skh, 12-11-10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar