Negeri Cincin Api Di Kolong Langit (part 2)
Cincin api itu menyisakan puing
Puing yang luluh lantah bak sahara yang penuh darah
Darah itu pun kering
Kering berserakan, tertumpuk tak ubahnya sampah
Hitam kelam masih saja menggelayut
Menebar takut di antara kalut
ah...apalah daya hati ini
Karena asa akan kembali....nanti....
Pekat.....
Hebat....
Tidakkah ingat....
Itu sebuah nasihat..???
Jangan bertanya kemana harus berlari
Pun jua kemana harus sembunyi
Bukan ini untuk ditakuti
Melainkan untuk dipahami
Adalah kita manusia...
tak jarang berhiaskan tamak
Sering kali pula bermahkotakan serakah
Adalah kita manusia...
Makhluk paling sempurna yang terkadang menilai keadilan dari nafsu semata
Adalah kita manusia...
Makhluk yang senantiasa harus membawa istighfar
Karena dalam setiap langkah selalu bersahabat dengan khilaf
Adalah kita....
...manusia.......
skh, 12-11-10
Senin, 15 November 2010
Negeri Cincin Api Di Kolong Langit (part 1)
Negeri Cincin api di kolong langit
negeri berjuta pesona, negeri berjuta kaya
Tongkat dan batu jadi tanaman .... Katanya.....
Yang kinihanya menjadi sosok negri sakit
Sakit karena pemimpin pemimpinnya korup
Sakit karena nurani pemimpinnya tak lagi peka
Sakit karena rakyatnya rakus merampok bumi tercinta
Sakit karena akhlaq penghuninya kian redup
Alampun marah...
Seakan enggan ddi jadikan rumah
Bumipun benci..
Meradang penuh caci...
Kini bah di tumpahkan di tanah kaya
Pasir membara diterbangan kemana-mana
Masihkah kita punya nyali untuk bertanya???
Ini salah Siapa???
Alloh...
Jadikan bencana-bebcana ini
Peringatan dan ampunan khilaf kami
.....kami.... penghuni negeri cincin api
yang begitu dhoif di bawah kolong langit..
skh, 06-11-10
Negeri Cincin api di kolong langit
negeri berjuta pesona, negeri berjuta kaya
Tongkat dan batu jadi tanaman .... Katanya.....
Yang kinihanya menjadi sosok negri sakit
Sakit karena pemimpin pemimpinnya korup
Sakit karena nurani pemimpinnya tak lagi peka
Sakit karena rakyatnya rakus merampok bumi tercinta
Sakit karena akhlaq penghuninya kian redup
Alampun marah...
Seakan enggan ddi jadikan rumah
Bumipun benci..
Meradang penuh caci...
Kini bah di tumpahkan di tanah kaya
Pasir membara diterbangan kemana-mana
Masihkah kita punya nyali untuk bertanya???
Ini salah Siapa???
Alloh...
Jadikan bencana-bebcana ini
Peringatan dan ampunan khilaf kami
.....kami.... penghuni negeri cincin api
yang begitu dhoif di bawah kolong langit..
skh, 06-11-10
Langganan:
Postingan (Atom)